vfRLx8H2uqdqBCqTEItJFZCD3xp6D4LE2kPIUYxS

Manuskrip Kuno Tiuh Tuha Margakaya Diserahkan ke Lembaga Kearsipan Pringsewu


Pringsewu – Sejumlah arsip manuskrip beraksara Lampung milik keluarga Zulkifli Yunus dan Hazairin diserahkan kepada Lembaga Kearsipan Kabupaten Pringsewu pada Selasa (17/12). Prosesi penyerahan berlangsung khidmat di Sesat Kencana Agung, Tiuh (Pekon) Margakaya, Kecamatan Pringsewu.

Plt Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pringsewu, Hipni, mengungkapkan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya penyelamatan dokumen sejarah. "Diharapkan arsip manuskrip yang disimpan mampu memberikan gambaran sejarah dan memberikan manfaat bagi generasi mendatang," ujarnya dalam sambutannya.

Penyerahan manuskrip ini juga menjadi pengingat akan pentingnya pelestarian budaya lokal. Manuskrip beraksara Lampung yang diserahkan mengandung nilai sejarah tinggi, mencerminkan identitas dan perjalanan masyarakat adat di Pringsewu.

Tokoh adat Tiuh Margakaya, Bastari Nuh gelar Suntan Pilihan, turut memberikan pandangannya. Ia menjelaskan bahwa Tiuh Margakaya adalah kampung tertua di Pringsewu yang telah berdiri sejak tahun 1738. Kampung ini dihuni oleh masyarakat adat Pepadun, dengan sistem kebuayan yang menjadi ciri khasnya.

"Awalnya, Tiuh Margakaya terdiri dari empat kebuayan, yaitu Buay Manik, Buay Gunung, Buay Nyukhang, dan Buay Selagai. Kemudian, pada tahun 2017, bertambah dua kebuayan, yakni Buay Senima dan Buay Halam Bawak," terang Bastari Nuh.

Penyerahan manuskrip ini menjadi momentum penting dalam melestarikan warisan sejarah dan budaya Tiuh Margakaya. Ke depan, manuskrip ini diharapkan dapat diakses sebagai bahan penelitian, pendidikan, dan pelestarian kebudayaan daerah.(*)
Related Posts

Related Posts

Post a Comment