JS, PRINGSEWU - Pekon Margosari, Kecamatan Pantura, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung menjadi desa pertama di Indonesia yang menerapkan sistem Pendidikan atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ABDI Patriot 3 On.
Hal tersebut seiring dengan telah dilaksanakannya uji coba sekaligus launching PJJ ABDI Patriot 3 On oleh Bupati Pringsewu H.Sujadi di SD Negeri 2 Margosari, Kecamatan Pantura, Kabupaten Pringsewu, Lampung, Kamis (27/8/20). Uji coba sekaligus launching sistem PJJ tersebut yang ditandai dengan prosesi pemukulan gong ini juga dihadiri Kepala Balai Monitoring Spektrum Frekuensi Radio Provinsi Lampung, serta jajaran Pemkab Pringsewu.
ABDI Patriot 3 On merupakan sebuah pemanfatan konvergensi media sebagai strategi solusi pembelajaran jarak jauh tanpa kuota. Perpaduan teknis pemanfaatan PJJ melalui Aplikasi Belajar Daring Intranet Patriot memanfaatkan mini server & mini personal komputer rakitan sendiri menggunakan Arduino, Raspberry Pi/ Orange Pi, dimana televisi yang dimiliki warga dimanfaatkan sebagai keluaran output dan difungsikan sebagai layar monitor, gawai pintar dan Acces Point / WiFi Hotspot dan Radio Komunitas untuk menghadirkan Konsep PJJ dengan 3 cakupan yakni On-Line, On-Air dan On-Land (3 On).
Bupati Pringsewu H.Sujadi dalam sambutannya mengatakan Pembelajaran Jarak Jauh ini bisa menjadi inspirasi bagi semua, di mana lokasi pekon atau desa yang berada di daerah pegunungan dan jauh dari kota sebagaimana Pekon Margosari ini, bukan menjadi alasan untuk tidak maju dan berkembang.
Dikatakan oleh Bupati Pringsewu bahwa belajar itu bukan hanya membaca buku dan belajar mata pelajaran, namun juga belajar dalam membaca situasi dan kondisi. Karena itu, kata Sujadi, jangan malu untuk meniru orang lain yang telah sukses, sekaligus meminta agar kekompakan dapat terus dijaga, karena kekompakan adalah kunci dari keberhasilan.
Sementara itu, Aris Kurniawan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, mengatakan keunggulan strategi pembelajaran jarak jauh ABDI Patriot 3 On tersebut, diantaranya adalah dapat mempertajam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dirumuskan sekolah dan guru, menyediakan waktu belajar yang lebih luwes bagi siswa untuk menerima pelajaran yang diberikan sekolah.
Untuk konsep On-Line, menyediakan media pembelajaran bagi sekolah dan siswa yang dapat diakses tanpa kuota internet dengan solusi yakni materi pembelajaran dapat disediakan dalam bentuk buku elektronik, soal elektronik dan video pembelajaran dan diletakan di dalam sebuah komputer server yang dapat diakses melalui komputer atau gawai pintar melalui WiFi jaringan intranet lokal, serta materi yang digunakan merupakan bahan materi ajar legal sesuai kurikulum tingkat pendidikan yang dapat digunakan dalam penerapan Pembelajaran Jarak Jauh. Dengan desain jangkauan jaringan intranet yang memadai, kata Aris, konten dan media belajar dapat diakses langsung di rumah secara mandiri maupun berkelompok (1-5 siswa) pada satu lokasi atau shelter untuk mengatasi keterbatasan kepemilikan gawai atau komputer.
Kemudian untuk konsep On-Air, dapat menjembatani media bagi guru dalam penjelasan materi belajar dalam bentuk ceramah, serta dilakukan dengan siaran radio di studio radio komunitas dalam jarak jangkauan tertentu, di mana siswa dapat berinteraksi untuk bertanya melalui telepon, SMS atau menggunakan pesawat komunikasi HT.
Sedangkan untuk konsep On-Land, digunakan guru atau sekolah untuk memproduksi konten materi pembelajaran dalam bentuk video, dan bank soal atau penugasan. Jika beberapa sekolah bergabung, lanjut Aris, sekolah-sekolah dapat membuat materi pembelajaran bersama, hal yang sama pula untuk siswa, dan kegiatan On-Land digunakan untuk mengerjakan penugasan dalam bentuk resume, pengerjaan soal atau proyek-proyek kecil, baik secara mandiri maupun kelompok terbatas.
Lebih lanjut dikatakan oleh Aris Kurniawan bahwa pertimbangan kesehatan dan keselamatan siswa dan guru di tengah pandemi Covid-19 ini merupakan alasan penghentian sementara pembelajaran tatap muka di sekolah, sehingga Pembelajaran Jarak Jauh secara daring ini diluncurkan agar siklus pembelajaran tetap berjalan di tengah pandemi.
Diungkapkan pula oleh Aris, bahwa sebetulnya Kabupaten Banyumas di Provinsi Jawa Tengah sudah terlebih dulu menghubungi pihaknya, akan tetapi, ternyata Kementerian Kominfo justru memilih Kabupaten Pringsewu di Provinsi Lampung.
Sebagai yang pertama di Indonesia yang menerapkan sistem Pembelajaran Jarak Jauh tanpa kuota, tentunya hal ini harus menjadi kebanggaan. Hasil dari PJJ di Pekon Margosari ini, selanjutnya akan ia laporankan ke kantor Kementerian Kominfo di Jakarta, dan selanjutnya akan ditularkan pula ke daerah lainnya di seluruh Indonesia.
Aris Kurniawan juga menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada Bupati Pringsewu beserta jajaran Pemkab Pringsewu, khususnya Dinas Kominfo dan Dinas Pendidikan, juga kepada Balai Monitoring Spektrum Frekuensi Radio Provinsi Lampung, Jaringan Radio Komunitas Lampung, LPPL Radio Siaran Pemerintah Daerah Kabupaten Pringsewu, Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Kabupaten Pringsewu, Relawan TIK, Komunitas PATRIoT (Program Akselerasi Teknologi Robotika, AI dan IoT), serta Pemerintah Pekon Margosari yang sangat mendukung kegiatan PJJ ABDI Patriot 3 On tersebut.(*/nh)